Menanamkan Nilai-Nilai Nir Kekerasan dan Kesetaraan Gender di Lingkungan Pendidikan
Sejumlah guru dan perwakilan komite SD Muhammadiyah Mutihan, pada 30 November 2024 lalu, mengikuti seminar dengan tema "Seminar dari Kelas ke Kehidupan: Menanamkan Nilai-Nilai Nir Kekerasan dan Kesetaraan Gender di Lingkungan Pendidikan ". Acara yang dihadiri oleh ratusan guru dari SD Muhammadiyah di DIY dan juga sekolah swasta lain yang berbasis keagamaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menolak segala bentuk kekerasan.
Dalam seminar ini, para pembicara yang ahli di bidangnya berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai konsep pendidikan nirkekerasan, serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta juga diajak untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai tantangan dan solusi dalam mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan damai.
Seminar ini dilaksanakan melalui program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang juga dihadiri oleh wakil menteri pendidikan, Bapak Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A sekaligus membuka kegiatan seminar ini. Selain itu juga dihadiri oleh segenap Pimpinan Pusat dan Wilayah Aisyiyah. Kegiatan ini bertempat di UNISA Yogyakarta.
Dr. Fajar Riza Ul Haq, M.A menyatakan bahwa Pendidikan nir kekerasan adalah pendekatan pendidikan yang menekankan pada penyelesaian konflik secara damai, pengembangan empati, dan penghormatan terhadap hak-hak individu. Tujuan utama dari pendidikan ini adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan kondusif bagi pertumbuhan siswa secara holistik," ujarnya.
Dari keempat pembicara yang berlatar belakang sebagai dosen, aktivis, dan juga jurnalis/ wartawan yang membahas tentang pendidikan nir kekerasan ini dapat diambil kesimpulan penerapannya di sekolah sebagai berikut.
Contoh Penerapan Pendidikan Nir Kekerasan:
-
Pembelajaran Kolaboratif:
- Kegiatan kelompok: Siswa diajak bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas, sehingga mereka belajar untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.
- Diskusi kelas: Guru menciptakan suasana kelas yang terbuka, di mana siswa dapat berdiskusi dengan bebas tanpa takut dihakimi.
-
Resolusi Konflik:
- Mediasi: Guru mengajarkan siswa cara menyelesaikan konflik secara damai melalui mediasi.
- Role-playing: Siswa berperan sebagai pihak yang berkonflik untuk melatih kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan mencari solusi bersama.
-
Pembelajaran Berbasis Masalah:
- Studi kasus: Siswa menganalisis kasus-kasus nyata yang berkaitan dengan kekerasan, kemudian mencari solusi yang kreatif dan damai.
- Proyek sosial: Siswa terlibat dalam proyek sosial yang bertujuan untuk membantu orang lain, sehingga mereka dapat mengembangkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.
-
Kurikulum yang Inklusif:
- Materi pelajaran: Materi pelajaran mencakup isu-isu sosial seperti kesetaraan gender, anti-bullying, dan toleransi antaragama.
- Contoh tokoh: Siswa diajarkan tentang tokoh-tokoh inspiratif yang memperjuangkan perdamaian.
-
Disiplin Positif:
- Penguatan positif: Guru memberikan pujian dan penghargaan atas perilaku positif siswa.
- Konsekuensi logis: Guru memberikan konsekuensi yang logis atas perilaku negatif siswa, tanpa menggunakan hukuman fisik atau verbal.
-
Lingkungan Belajar yang Aman:
- Kelas yang nyaman: Guru menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa merasa aman untuk belajar dan berekspresi.
- Kebijakan anti-bullying: Sekolah memiliki kebijakan yang tegas untuk mencegah dan menangani kasus bullying.
Manfaat Pendidikan Nir Kekerasan:
- Meningkatkan kemampuan sosial-emosional siswa: Siswa menjadi lebih mampu mengelola emosi, berkomunikasi dengan efektif, dan menyelesaikan masalah.
- Membangun hubungan yang positif: Siswa dapat membangun hubungan yang positif dengan guru dan teman sebaya.
- Meningkatkan prestasi akademik: Siswa yang merasa aman dan nyaman di lingkungan belajar cenderung lebih berprestasi.
- Menciptakan masyarakat yang lebih damai: Pendidikan nir kekerasan dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih damai dan toleran.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Kejuaraan Marching Band Nasional Piala Raja HB X
Marching Band Gita Madhani DC (GMDC) SD Muhammadiyah Mutihan kembali meraih prestasi dalam tahun keduanya mengikuti kejuaraan Piala Raja Hamengkubuwono X. GMDC mengikuti dua kategori
Back to Back Juara Umum KSC 2024
Gita Madhani Drum Corps (GMDC) kembali menempatkan dirinya menjadi juara umum kejuaraan Kulon Progo Soundsport Competition tahun 2024. Kegiatan ini digelar di Gor Cangkring, 28-29 Septe
GMDC Menjuarai Kejuaraan Drumband Tingkat Kabupaten Kulon Progo
Gita Madhani Drum Corps (GMDC ) berhasil menjuarai kejuaraan drumband tingkat kabupaten Kulon Progo yang diadakan pada tanggal 29 Agustus 2024 sebagai juara umum. Kegiatan ini dilaksana
Jalan Sehat dan Launching CBI
SD Muhammadiyah Mutihan, Wates, meluncurkan program Cerdas Bakat Istimewa (CBI). Program ini menjadi Upaya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan bakat para siswa.
Pawai Taaruf Milad SD Muhammadiyah Mutihan Wates ke-98
KULONPROGO, iNewssleman.id - Ratusan anak-anak SD Muhammadiyah Mutihan, Wates, Kulonprogo menggelar pawai taaruf dalam rangka milad SD Muhammadiyah Mutihan ke-98, Kamis (1/8/2024). Sala